RESI BISMA

Resi Bisma

Resi Bisma

Resi Bisma ialah nama Dewabrata setelah menjadi pendeta. Dalam perang Baratayudha ia memihak pada Hastinapura dan diangkat sebagai panglima berhadapan dengan Dewi Srikandi, yakni pahlawan Pandawa, puteri Cempalareja. Puteri inilah lawan Bisma dalam perang, Baratayudha. Maka tewaslah Resi Bisma kena anak panah puteri itu, seperti yang diucapkan oleh Dewi Amba waktu ia akan mati.

BENTUK WAYANG

Resi Bisma bermata kedondongan, hidung dan mulut sembada, serba lengkap, berkumis dan berjanggut, bersongkok dan berjamang dengan garuda membelakang, berbaju dan berselendang, bersepatu, semua akan tanda pakaian seorang pendeta, tangan hanya bergerak yang hadapan. Nampak pada wajahnya bahwa pendeta ini pemarah. Selain menilik dari wajah tanda wayang yang pemberani dan mudah marah (kepala angin), juga menilik dari cat mukanya, merah jambu akan tanda seorang pemarah.

RADEN PARIKESIT

Raden Parikesit

Raden Parikesit

Raden Parikesit adalah putera Raden Angkawijaya dengan Dewi Utari. Parikesit dilahirkan setelah perang Baratayudha. Sangat disayangi oleh kelima Pandawa. Selagi ia masih bayi senantiasa dicari oleh Aswatarna, seorang Hastinapura, akan dibunuh karena ia’ yang kemudian hari akan menguasai negeri Hastinapura. Tetapi dengan tak sengaja, Parikesit menendang panah yang ditaruh buat penjaganya dan mengenai Aswatama hingga sampai pada ajalnya. Kemudian, Parikesit bertahta sebagai raja di Hastinapura, bernama Prabu Kresnadipayana, seperti nama buyut, Prabu Kresnadipayana (Abyasa). Tokoh Parikesit terhitung wayang penutup dalam wayang Purwa. Setelah itu disambung zaman Madya, juga bernama wayang Madya, dan Parikesit permulaan ceritanya. Mulai wayang Parikesit sebenarnya, masuk bagian wayang Madya, karena untuk wayang Purwa mewayangkan Parikesit sudah terhitung penghabisan cerita wayang Purwa, hanya sedikit sekali memainkannya.

BENTUK WAYANG

Parikesit bermata jaitan, hidung mancung. Berjamang dengan garuda membelakang besar, bersunting. sekar kluwih, rambut terurai udalan. Berkalung putran bulan sabit. Bergelang, berpontoh dan berkeroncong. Kain katongan.

Sedjarah Wayang Purwa, terbitan Balai Pustaka juga tahun 1965. Disusun oleh Pak Hardjowirogo.

PASOPATI

Panah Pasopati

Panah Pasopati

Panah ini pusaka milik Arjuna ini merupakan pemberian dari Dewa, dan berasal dari taring Betara Kala yang dicabut oleh Betara Guru waktu Betara Kala berlutut meminta diakui sebagai putera. Panah ini menewaskan Aswatama ketika perang Baratayudha telah berakhir. Waktu itu Aswatama mencoba membunuh Parikesit selagi masih bayi dan Pasopati diletakkan dekat sang bayi sebagai penjaga. Panah ditendang oleh Parikesit dan mengenai Aswatama hingga tewas.

Sedjarah Wayang Purwa, terbitan Balai Pustaka juga tahun 1965. Disusun oleh Pak Hardjowirogo.