Resi Bisma ialah nama Dewabrata setelah menjadi pendeta. Dalam perang Baratayudha ia memihak pada Hastinapura dan diangkat sebagai panglima berhadapan dengan Dewi Srikandi, yakni pahlawan Pandawa, puteri Cempalareja. Puteri inilah lawan Bisma dalam perang, Baratayudha. Maka tewaslah Resi Bisma kena anak panah puteri itu, seperti yang diucapkan oleh Dewi Amba waktu ia akan mati.
BENTUK WAYANG
Resi Bisma bermata kedondongan, hidung dan mulut sembada, serba lengkap, berkumis dan berjanggut, bersongkok dan berjamang dengan garuda membelakang, berbaju dan berselendang, bersepatu, semua akan tanda pakaian seorang pendeta, tangan hanya bergerak yang hadapan. Nampak pada wajahnya bahwa pendeta ini pemarah. Selain menilik dari wajah tanda wayang yang pemberani dan mudah marah (kepala angin), juga menilik dari cat mukanya, merah jambu akan tanda seorang pemarah.