RADEN PARIKESIT

Raden Parikesit

Raden Parikesit

Raden Parikesit adalah putera Raden Angkawijaya dengan Dewi Utari. Parikesit dilahirkan setelah perang Baratayudha. Sangat disayangi oleh kelima Pandawa. Selagi ia masih bayi senantiasa dicari oleh Aswatarna, seorang Hastinapura, akan dibunuh karena ia’ yang kemudian hari akan menguasai negeri Hastinapura. Tetapi dengan tak sengaja, Parikesit menendang panah yang ditaruh buat penjaganya dan mengenai Aswatama hingga sampai pada ajalnya. Kemudian, Parikesit bertahta sebagai raja di Hastinapura, bernama Prabu Kresnadipayana, seperti nama buyut, Prabu Kresnadipayana (Abyasa). Tokoh Parikesit terhitung wayang penutup dalam wayang Purwa. Setelah itu disambung zaman Madya, juga bernama wayang Madya, dan Parikesit permulaan ceritanya. Mulai wayang Parikesit sebenarnya, masuk bagian wayang Madya, karena untuk wayang Purwa mewayangkan Parikesit sudah terhitung penghabisan cerita wayang Purwa, hanya sedikit sekali memainkannya.

BENTUK WAYANG

Parikesit bermata jaitan, hidung mancung. Berjamang dengan garuda membelakang besar, bersunting. sekar kluwih, rambut terurai udalan. Berkalung putran bulan sabit. Bergelang, berpontoh dan berkeroncong. Kain katongan.

Sedjarah Wayang Purwa, terbitan Balai Pustaka juga tahun 1965. Disusun oleh Pak Hardjowirogo.

17 Komentar

  1. Februari 26, 2010 pada 7:08 pm

    dimana bisa baca wayang madya?

  2. Totok said,

    September 22, 2010 pada 4:29 pm

    semoga di negeri indonsesia ada parikesit2, sebagai pembaharu, penutup jaman sing peteng iki

  3. Oktober 31, 2010 pada 12:12 pm

    pada lakon parikesit jumeneng ratu malah dimusuhi oleh pancawala karena pancawala cucu prabu puntodewo di hasut dan di profokatori oleh anaknya sangkuni tapi berkaaat pamongnya yaitu semar, akhirnya dinasehati dan berakhir tentram dan anaknya sangkuni di hukum mati dg cara tangan kanan dan kiri diikat ke dua kuda dann tubuhnya terbelah dua

  4. Sugiarno S said,

    Februari 2, 2011 pada 2:58 pm

    Ini yang saya cari, Parikesit. Akhirnya ketemu, terima kasih.

  5. Joni Heriawan said,

    Februari 19, 2011 pada 3:13 pm

    Saya suka banget sama tokoh ini, dimata saya ia adalah raja yg tak tercela, sayang sedikit sekali kisah ttgnya.

  6. epri wing parikesit said,

    Mei 21, 2011 pada 8:08 am

    nama belakang saya parikesit,,saya kira dia sebangsa arjuna hidupnya..
    🙂

  7. mhadziq1 said,

    Oktober 9, 2011 pada 10:37 am

    aku suka cerita parikesit

  8. Desember 7, 2011 pada 2:42 pm

    Di indonesia ini akan maju jika jiwa jiwa para kesatria lahir kembali dan memimpin negara ini dalam keadaan iman dan islam, tapi kapan para kesatria yang jujur dan adil itu lahir dan muncul di muka bumi ini.. Saya berharap segera keluar dari persembunyiannya dan segera membenahi negara ini.. Munculah kau para kesatria jiwa abimanyu yang rela bekorban demi kepentingan bangsa dan negara semoga lahir lagi dan kaluar dari persembunyian dan penyamarannya dan kembali berjuang untuk memajukan bangsa dan negara ini tanpa pamrih..

    • Joko susetyo said,

      Maret 25, 2012 pada 4:16 pm

      Pewayangan Jawa itu warisan budaya India dan bernafaskan Hindu, kita bisa mengupas pelajaran positifnya dan menggali filosofi nya tanpa harus memaksakan ke dalam keyakinan apapun

  9. opqrstu said,

    Januari 24, 2012 pada 4:16 pm

    ada kabar bahwa setelah tahun baru imlek 2012……
    akan ada banyak orang yang akan mendemo sby dan sby akan turun pada tahun 2013 ….
    saya diberitahu oleh semar yang berada di serandil jawa tengah….
    ada eman saya yang meraga sukma semr dan diatertawa dan mengatakan semuanya…..
    ada beberapa yang saya tidak katakan karna semuanya rahasia

  10. Wawan heel said,

    Februari 13, 2012 pada 10:14 am

    Paradigma budaya wayang kulit khususnya sjauh ini bl0m jg mampu menembus lapisan masyarakat ind0. Bgaimana ya caraxa para pmuda ni bsa kenal&cinta trhdap budaya yg 1 ini???

  11. indro sembodo said,

    Maret 26, 2012 pada 4:36 am

    Lebih jauh bisa baca buku Ki Suratno, berjudul PARIKESIT, banyak ajaran ” agung ada di sana….

  12. rama said,

    Juni 7, 2012 pada 9:44 am

    parikesit adalah tokoh panutan, mudah mudahan bangsa indonesia akan menemukan raja yang sama budi dan pekerti seperti raden parikesit, tapi dimana akan muncul .

  13. bambang dwi saputro said,

    Juli 1, 2012 pada 9:14 am

    anak saya nama nya parikesit

  14. masadhie said,

    Februari 6, 2013 pada 4:58 pm

    Maksud dari cerita Madya apa ya ? soalnya setahu saya sih yg purwa. Soalnya yang lebih familiar yang wayang purwa

  15. Suwignyo said,

    April 1, 2014 pada 4:52 am

    Sejak kecil sampai sekarang saya senang menonton wayang kulit jawa, karena merupakan teladan mana yang baik dan mana yang batil. Cuma saya heran rasanya kok sulit banget mendapatkan pemimpin hasil suksesi yang alami, damai dan tanpa gejolak. kita bandingkan saja, semua suksesi yang terjadi di Indonesia setelah Presiden pertama sampai sekarang. salah satu sebab barangkali sifat bangsa kita yang hanya siap menang, tetapi tidak siap kalah. Akhirnya muncul “money politics”, operasi fajar yang semuanya hanya karena ambisi pribadi tanpa memikirkan akibatnya, yang merusak mental rakyat.
    Ya Allah, tunjukkan jalan yang benar kepada para Pemimpin/Penyelenggara Negara. Amien!


Tinggalkan komentar